Berinvestasi di Reksadana | Live Love Hope

Berinvestasi di Reksadana

| on
Monday, February 22, 2016

Sekali-kali bahas yang aga seriusan :D

Kali ini mo bahas soal reksadana biar keliatan kayak mahmud kece nan pinter paham finansial :p.

Sebenernya saya share dari pengalaman pribadi saya aja sih & saya bukan expert untuk masalah ini. Kalau ada penjelasan dari saya yang salah atau kurang tepat mohon di share balik ke saya ya ;).

Ini pasti banyak yang bingung reksadana bedanya apasih sama saham?


Kalau dari wikipedia, reksadana kurang lebih seperti ini:

Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.
Menurut Undang-Undang Pasar Modal nomor 8  Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): "Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi."
 Nah kalau saham seperti ini:
Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk "menjual" kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai.
Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek via broker. Di indonesia, pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 100 lembar (atau 1 lot). Saham pecahan bisa diperjualkan secara over the counter.
Simple-nya sih, kalau saham, investasi bisa dilakukan secara pribadi, orang per orang. Kalau reksadana, investasi tapi diurusin oleh orang lain, namanya Manajer Investasi (MI) tadi.

Kenapa? Karena main saham itu susah, butuh ilmu & harus belajar. Belum lagi nominal minimal untuk investasi di saham yang butuh dana besar. Kalau yang sibuk kayak saya #soksibuk & kere, ngga sempet belajar & ngga ada waktu buat mantengin bursa tiap saat, reksadana adalah pilihan yang tepat.

Investasi ngga cuma saham aja ya, ada yang namanya obligasi, deposito, pasar uang, dll. Instrumen-instrumen keuangan tadi ada dalam produk reksadana yang bisa disesuaikan dengan profil resiko investor, seperti ini:

Jenis-jenis Reksadana

Ada beberapa macam reksadana yang bisa disesuaikan dengan profil resiko investor, yaitu:
  • Reksadana Saham
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Efek saham memiliki potensi imbal hasil tinggi tapi resiko juga paling tinggi di antara instrumen lainnya. High risk high return lah. 
  • Reksadana Campuran
Reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas & efek hutang (obligasi) yang perbandingannya ngga termasuk dalam kategori reksadana saham & reksadana pendapatan tetap (campuran kedua jenis ini). Potensi imbal hasil termasuk tinggi di atas reksadana pendapatan tetap tapi di bawah reksadana saham (secara teori). Risiko juga tinggi, di bawah reksadana saham.
  • Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang (obligasi). Resiko & imbal hasil di bawah kedua jenis reksadana di atas, tapi lebih tinggi dari reksadana pasar uang.
  • Reksadana Pasar Uang
Reksadana yang melakukan investasi 80% pada efek pasar uang, yaitu efek hutang yang berjangka kurang dari 1 tahun, misal SBI, deposito. Resiko & imbal hasil termasuk rendah namun stabil (ngga begitu fluktuatif). Kalau diibaratkan kurva, akan terlihat terus naik, tapi pelan-pelan, sedangkan reksadana jenis lain di atas,  akan fluktuatif naik turun.
  • Reksadana Index
Reksadana yang isinya sebagian besar dari index tertentu (ngga semua, yang penting merefleksikan index tsb.) & dikelola secara pasif (ngga melakukan jual beli di bursa), kecuali ada subscription baru/redemption. Reksadana ini mirip saham karena berfluktuasi tiap detiknya.

Contoh kurva Reksadana Pasar Uang (ini contoh dari reksadana yang saya miliki):


Contoh kurva Reksadana Saham:



Untuk bisa berinvestasi ke dalam reksadana, kita harus buka rekening investasi dulu pada perusahaan asset manajemen atau bisa juga beli pada agen penjual seperti Ipotfund (pasar online reksadana) atau bank-bank umum. Keuntungan membeli reksadana pada agen penjual seperti bank adalah banyak produk investasi yang dijual dari beberapa manajer investasi. Ditambah adanya fasilitas auto debet jika ingin berinvestasi rutin bulanan.

Nah, setelah itu kita bisa menempatkan sejumlah dana ke dalam salah satu produk reksadana yang kita pilih yang akan dikonversi menjadi sejumlah unit penyertaan sesuai dengan harga pasar NAB (Nilai Aktiva Bersih) reksadana. NAB akan mengalami fluktuasi naik/turun mengikuti pasar. Keuntungan/kerugian reksadana diperoleh dari selisih nilai NAB ketika dibeli dibanding NAB pada saat dijual.

"Duh bingung mau beli reksadana yang mana?"

Nah, sama! Hahaha..awal-awal saya juga bingung, saking banyaknya produk reksadana yang dijual, banyaknya manajer investasi yang menjual, belum lagi jenis reksadana itu sendiri yang ada 5 kayak di atas.

Nih saya kasih tipsnya:
  • Tujuan lo apa?
Tentukan tujuan kalian dulu sebelum membeli reksadana ataupun instrumen keuangan lainnya. Tiap-tiap orang pasti punya tujuan dalam hidupnya ketika berinvestasi/menabung. Apakah pengen beli mobil, beli rumah, biaya sekolah anak, dana darurat, dana pensiun. Juga berapa lama target tujuan itu dibutuhkan. Misal sekolah anak 3 tahun lagi, beli mobil 1 tahun lagi, beli rumah 5 tahun lagi, dll.
  •  Pahami profil resiko
Apakah kamu tipe yang suka main aman? Kurang toleransi dengan perubahan mendadak? Bisa jantungan ketika nilai turun drastis? Atau malah sebaliknya. Agresif? Tidak kenal takut? Lempeng terhadap perubahan? Ambisius? Nah, coba cari tau dulu kalian orang yang seperti apa.
  • Baca prospektus reksadana sebelum membeli
Tak kenal maka tak sayang. Makanya baca jangan males, hehehe. Cari tau dulu apakah reksadana yang ditawarkan oleh sebuah MI sesuai dengan profil kalian. Misal apakah dia termasuk reksadana saham/campuran/pasar uang/pendapatan tetap? Kemana dana nasabah akan disalurkan? Apakah disalurkan ke perusahaan-perusahaan pendukung Irak (misal loh misal)? Apakah ke instrumen-instrumen syariah? Bagaimana history NAB selama ini? Terlalu fluktuatif/cenderung stabil? Imbal hasil tinggi/rendah? dll.
Di dalam prospektus akan tersedia informasi mengenai tujuan investasi, strategi investasi, rekam jejak & reputasi MI ybs. Pelajari juga biaya-biaya yang timbul seperti biaya penjualan atau fee manajemen. Ada juga informasi mengenai minimal jumlah dana pada saat awal membeli atau minimal penjualan.

Manfaat Reksadana

Nah biar makin yakin, nih saya kasih tau beberapa manfaat berinvestasi reksadana:
  • Dikelola oleh manajemen profesional
Seperti yang saya bilang, investasi saham itu susah, butuh ilmu & waktu. Yang ngga punya itu semua, mending main reksadana & serahkan pada ahlinya, bahahaha.
  • Diversifikasi Investasi
Investasi akan tersebar yang terwujud dalam portofolio. Maksudnya, dana ngga akan ditempatkan di satu instrumen atau satu perusahaan saja. Misal, dalam reksadana saham, MI akan menyebar dana kumpulan nasabah ke saham PT A, B, C, dll. Hal ini akan mengurangi resiko, tapi bukan menghilangkan loh. Intinya resiko ngga akan sebesar kalau seseorang membeli satu/dua jenis saham secara individu.
  • Transparansi Informasi
Reksadana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolio & biayanya secara kontinyu, sehingga investor dapat memantau resiko, biaya, keuntungan/kerugian setiap saat. Reksadana wajib mengumumkan NAB-nya setiap hari ke publik & menerbitkan laporan keuangan tahunan serta prospektus secara teratur.
  • Likuiditas Tinggi
Investor dapat mencairkan kembali unit penyertaannya setiap saat, sesuai ketetapan yang dibuat oleh masing-masing reksadana. Biasanya untuk reksadana pasar uang/pendapatan tetap lebih likuid dari reksadana saham/campuran, yaitu 1-3 hari untuk reksadana pasar uang/pendapatan tetap & 3-5 hari untuk reksadana saham/campuran.
  • Biaya Rendah
Sekarang banyak reksadana yang sudah ngga membebankan biaya apapun saat pembelian/penjualan. Walau beberapa masih ada yang membebankan biaya ketika menjual (tapi ngga besar kok). Belum lagi, untuk berinvestasi reksadana sekarang makin murah. Hanya dengan dana 100-250 ribu (minimum) kalian sudah bisa berinvestasi reksadana. Bayangkan kalau kita membeli saham, yang minimal harus sedia dana 5.000.000 atau 10.000.000.
  • Aman
Setiap Manajer Investasi diawasi oleh OJK. Banyak peraturan yang mengikat Manajer Investasi yang tujuannya adalah melindungi dana nasabah. Ngga mudah agar Manajer Investasi bisa lolos & menjual produknya. Misal, penempatan dana nasabah harus ditampung di rekening khusus pada bank kustodian yang ditunjuk, bukan di rekening pribadi manajer investasi & masih banyak peraturan lainnya.

Hmm..bahas apalagi ya? Ini aja deh ;p

  • NAB (Nilai Aktiva Bersih)
NAB adalah nilai yang menggambarkan total kekayaan reksadana setiap harinya. Mirip seperti saham yang juga punya nilai per lembar saham. Nah NAB ini nilai per 1 unit penyertaan. Misal 1 unit = Rp 1.000. Jadi kalau kita investasi Rp 100.000, kita akan punya 100 unit penyertaan. NAB ini akan dipublikasikan setiap hari-nya di surat kabar/media online. 
Oia, kalau NAB tinggi, umumnya menunjukkan reksadana itu sudah cukup lama sehingga aset-asetnya sudah mengalami kenaikan yang tinggi. Pada saat penjualan perdana NAB dijual pada angka Rp 1.000/unit sehingga reksadana baru umumnya berkisar di angka tsb. lebih tinggi/rendah. 
NAB juga bisa menjadi patokan kinerja dari reksadana ybs., walaupun harus dilihat dari aspek lainnya. Misal fluktuasi tinggi ataukah stabil, return positif/negatif, dll.
  • Cut Off-Time
Ada batasan untuk penerimaan transaksi setiap harinya, baik beli atau jual. Jika dilakukan sebelum cut off-time maka akan mendapat harga NAB hari itu, sedangkan jika dilakukan sesudah cut off-time maka akan mendapat harga NAB hari bursa berikutnya. Cut off-time yang ditentukan pada prospektus umumnya pukul 12.00-13.00 WIB.
Sekian info dari saya.

Selamat Berinvestasi ^__^

-vitanura-

Be First to Post Comment !
Post a Comment