There Will be Haters | Live Love Hope

There Will be Haters

| on
Sunday, February 21, 2016
Ihiii..habis baca postingan salah satu blogger favorit saya, jadi kepengen bahas soal haters juga.

Saya orangnya emang suka drama, tapi dramanya cuma ke hubby, SERIUS.. Soalnya baru hubby yang komplain soal ini, hahaha. Saya drama cuma karena pengen dapet atensi lebih dari hubby.

Kalau bukan sama keluarga, saya justru males banget drama-drama. Buat apa dah ah buang-buang energi & waktu aja.

Terus apa hubungannya sama haters?


Karena saya males drama-drama, sebenernya saya males berada dalam posisi sebagai hater seseorang.

But in reality, I've become one of them -___-"

***

Untuk orang-orang yang ngga terima kalau dia punya haters, denial kalau ada yang ngga suka sama dia, akan termotivasi dengan quote-quote yang banyak beredar di dunia maya, seperti ini contohnya:


atau ini:


Bahwa haters cuma iri dengan kesuksesan yang dia punya & ingin menjadi seperti dia.

Padahal benci belum tentu karena iri loh. Belum tentu karena kita menginginkan sesuatu yang dimiliki orang itu. Bisa jadi memang ada yang salah dalam diri seseorang yang ngebuat dia dibenci oleh orang lain.

Eh iya, bukan berarti quotes di atas keliru. Memang ada orang yang benci sama orang lain karena iri, tapi ya ngga semua, pliiiss..

Kalau satu dua orang yang ngga suka, bisa jadi emang iya mereka iri. Tapi kalau lebih banyak yang ngga suka ketimbang suka-nya, coba pikirin lagi, what's wrong with you? Coba lo cari tau dulu ada yang salah atau ngga sama diri lo, sebelum cari pembenaran kalau haters lo cuma iri. Bisa jadi karena perilaku? cara bicara? cara berpikir?

***

Yes, saya juga pernah jadi hater seseorang, di dunia nyata ya bukan di dunia maya. Karena itu saya coba kasih pendapat dari sudut pandang kalau saya ngga suka sama orang.

Loh, katanya males drama-drama?

Kalau sampai saya rela ber-drama ria jadi hater seseorang, itu berarti itu orang beneran ngeselin & udah jadi public enemy.

Biasanya orang yang punya haters ini ngga approachable (menurut saya). Tipe yang ngga bisa menerima masukan, keras kepala, egonya tinggi, berpikiran sempit, selalu merasa benar & ngga pernah mau disalahin.

Karena ya, kalau dia bukan orang seperti yang saya sebutkan, ngga mungkin sempet punya haters. Kalau ada yang ngga disuka, orang akan langsung ngomong di depannya tanpa sungkan. Kalau dia tipe yang berpikiran terbuka, dia akan mau dengerin masukan, memperbaiki diri, jadi orang yang lebih baik. Orang yang benci, kemudian balik jadi suka.

Atau, kalau memang ngerasa diri sendiri udah benar, bersikaplah terbuka. Terima pendapat orang lain, diskusi bareng, kalau beda ya ngga perlu maksa. Jangan balik musuhin & tetap bersikap baik. Orang yang benci kita akan balik respect dengan sikap kita yang terbuka & hangat.

See?? Haters ngga sempat terbentuk.

And it works on me.

***

Haters itu mirip seperti fans, makanya ada quote seperti ini:


Iya banget sih, hahaha.. Gimana ngga jadi famous? Soalnya kita para haters cenderung suka kumpul & ngegosipin orang yang dibenci rame-rame. Fans juga kan suka kumpul. Bedanya mereka ngomongin apa yang mereka sukai bukan benci.

Habis gimana dong? Ngomong sama orang yang bersangkutan ngga bakal didenger, kalau ngga curhat, ngga baik buat kesehatan mental saking keselnya, hehehe.

Awalnya mendem sendiri, kemudian ketemu sama yang senasib, kemudian curhat-curhatan deh. Dari yang berdua, kemudian jadi bertiga, berempat, berlima, lama-lama jadi banyak. Makin sering diomongin, makin banyak yang ngomongin, makin famous lah orang itu, hahaha.

***

Gimana kalau saya yang dibenci sama orang?

Well..saya tipe yang akan langsung depresi di awal-awal kalau tau ada yang benci sama saya, hehehe..
*iya aku anaknya lemah*

Saya akan berusaha cari tau kenapa bisa sampai dibenci. Kalau ada yang salah saya perbaiki. Kalau sudah saya perbaiki tapi masih dibenci? Apalagi memang saya ngga salah gimana?

I will let it gooo, hohoho.. Depresi stop sampai disini!

Seperti yang saya bilang, saya males drama. So daripada kesel sama orang yang benci sama saya, trus musuhan, nyinyir-nyinyiran, mending saya diam. Kadang diam itu emas, walau ngga selamanya.

Saya nyibukkin diri dengan kegiatan lain yang lebih positif, jadi ngga sempet stres mikirin orang yang benci sama saya. Hidup toh ngga cuma seputar saya & hater. Ada suami & keluarga yang lebih penting mendapat perhatian saya secara full ketimbang hater.

Karena saya punya teman, yang karena suatu hal musuhin saya. Terus ngga rela banget kalau ada yang menganggap saya ngga salah. Jadinya sibuk sendiri cari pembenaran & sekutu. Sekuat tenaga berusaha jatuhin saya.

Waktu awal-awal pertengkaran, hampir tiap hari (kadang sampe larut malam) kerjaannya curhat, telponan, wa, line orang-orang yang ada di circle kita supaya mereka ikutan benci sama saya, padahal mereka tau masalahnya apa aja engga, bahahaha..

Kadang saya mikir, kasihan banget, daripada terus-terusan mikirin saya, apa ngga sayang lebih baik mikirin suami/keluarga di rumah, gitu, hehehe. Keluarga jadi terbengkalai karena waktunya habis buat curhat-curhatan.

Yah ada juga orang-orang yang se-childish itu ternyata di dunia.

Nah tuh kan jadi curhat :))))

Intinya, selama kita hidup di dunia ini, pasti akan ada pro-kontra terhadap segala apa yang kita lakukan. Kita ngga mungkin bisa menyenangkan semua orang, pasti akan ada yang suka & ngga suka.

Balik lagi ke kita-nya, kalau banyak yang ngga suka, kita mau atau ngga mengakui bahwa ada yang salah dari diri kita & berusaha memperbaiki. Kadang yang tersulit itu adalah mengakui & memaafkan diri sendiri.

Kalau cuma satu, dua orang yang ngga suka, ya udah sih let it go ajah. ^__^

Just share my thoughts.

-vitanura-
2 comments on "There Will be Haters"
  1. haters, emang akan ada. selalu.
    Ada yang ngomong blak blakan *biasanya teman bisa jadi haters, tapi dalam porsi yang baik* karena mau jujur.
    Tapi ada haters yang nyinyir di belakang, ngajaak orang lain 1 2 3 lalu ber jamaah, dan kalau udah kayak gitu mending gausah dipikirin. Iya ! Let it gooo ~ :D

    ReplyDelete